Kamis, 16 September 2010

rancangan karya tulis Petrokimia Gresik

BAB II PEMBAHASAN

PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. PT. Petrokimia Gresik (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di lingkungan Departemen Perindustrian yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, bahan-bahan kimia, jasa engineering dan jasa lainnya.

Perusahaan ini merupakan salah satu pabrik pupuk diantara enam pabrik pupuk yang ada di Indonesia, dan merupakan pabrik pupuk kedua di Indonesia setelah PT Pusri di Palembang.

2.1. Sejarah dan Latar Belakang

Rencana pendiriannya telah dicanangkan sejak decade 60-an, berdasarkan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 dan Keputusan Presiden No. 260 tahun 1960 rencana ini dimasukkan dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana Tahap I, dan merupakan proyek prioritas yang harus segera dibangun. Kemudian proyek ini didirikan dengan nama Proyek Petrokimia Surabaya.

Untuk pembangunannya, berdasarkan Instruksi Presiden No. 1 tahun 1963 ditunjuk Cosindit SpA dari Italia sebagai kontraktor utama dan baru tahun 1964 bisa dilaksanakan kegiatan fisiknya. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik. Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan status:

· PP No. 35/1971 : Perum

· PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975 : Persero

· PP No. 28/1997 : Anggota Holding PT Pusri

PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 Ha berlokasi di Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Wilayah PT Petrokimia Gresik meliputi dalam tiga kecamatan, yaitu :

· Kecamatan Kebomas

· Kecamatan Gresik

· Kecamatan Manyar

PT Petrokimia Gresik didirikan di wilayah Gresik dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

· Dekat dengan konsumen terbesar pupuk ZA.

  • Dekat dengan pelabuhan, sebagai pintu gerbang untuk memasukkan alat-alat pabrik pada waktu konstruksi maupun bahan baku pada saat operasi.
  • Dekat dengan kota Surabaya untuk memudahkan mencari tenaga terampil, bahan-bahan tambahan untuk konstruksi dan bengkel-bengkel besar untuk memudahkan perbaikan peralatan.
  • Hasil produksi mudah disalurkan baik melalui darat dengan truk dan kereta api maupun dengan kapal melalui laut.

· Daerahnya bukan lahan pertanian yang produktif.

Berbagai bidang usaha yang dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik antara lain:

· Industri pupuk

· Industri pestisida

· Industri Kimia

· Industri peralatan pabrik

· Jasa rancang bangun dan perekayasaan

· Jasa lainnya.

2.2. Produk dan Kapasitas Produksi

2.2.1. Produk Kimia

1. AMONIAK (SNI 06-0045-1987)

Spesifikasi

· Kadar Amoniak minimal 99,5%

· Impuritis H2O maksimal 0,5%

· Minyak maksimal 10 ppm

· Bentuk cair

Kegunaan

· Industri pupuk (Urea, ZA, DAP, MAP, dan Phonska)

· Bahan kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium Chlorida, dll)

· Media pendingin (pabrik es, cold storage, refrigerator)

· Industri makanan (MSG, Lysine)

2. ASAM SULFAT (SNI 06-0030-1996)

Spesifikasi

· Kadar H2SO4 minimal 98%

  • Impuritis : Chlorida (Cl) maksimal 10 ppm, Nitrate (NO3) maksimal 5 ppm, Besi (Fe) maksimal 50 ppm, Timbal (Pb) maksimal 50 ppm

· Bentuk cair

Kegunaan

· Industri pupuk (ZA, SP 36, SP 18)

· Bahan kimia (Asam Fosfat, Tawas, PAC, Serat Rayon, Alkohol, Detergen)

· Industri makanan (bumbu masak, MSG, Lysine, dll)

· Industri Tekstil, spiritus, utilitas pabrik, dan pertambangan

3. ASAM FOSFAT (SNI 06-2575-1992)

Spesifikasi

· Kadar P2O5 minimal 50%

  • Impuritis : SO3maksimal 4%, CaO maksimal 0,7%, MgO maksimal 1,7%, Fe2O3 maksimal 0,6%, Al2O3 maksimal 1,3%, Chlor maks. 0,04%, Flour maks. 1%

· Suspended solid maks. 1%

· Specific gravity maks. 1,7%

· Warna coklat sampai hitam keruh

· Bentuk cair

Kegunaan

· Industri pupuk

· Bahan kimia

· Industri makanan (Lysine, HCl, pabrik gula, dll)

4. CEMENT RETARDER (SNI 15-0715-1989)

Spesifikasi

· Kadar Ca2SO4.2H2O minimal 91%

· Impuritis : P2O5 maksimal 0,5%, P2O5 Ws maks. 0,02%

· Kadar air bebas maks. 8%

· Fluor maks. 0,5%

· SO3 minimal 42%

· Air kristal minimal 19%

· Bentuk butiran

Kegunaan

· Bahan baku pembuatan semen

5. ALUMINIUM FLUORIDA (SNI 06-2603-1992)

Spesifikasi

· Kadar AlF3 minimal 94%

· Impuritis : Silikat (SiO2) maksimal 0,20%, P2O5 maks. 0,02%

· Besi (Fe2O3) maksimal 0,07%

· Air sebagai H2O maksimal 0,35%

· Untamped density 0,7 mg/ml

· Hilang pijar 110-500 C maks. 0,85%

Kegunaan

· Untuk peleburan Aluminium

6. KARBONDIOKSIDA CAIR (CO2 CAIR) (SNI 06-2603-1992)

Spesifikasi

· Kadar CO2 minimal 99,9%%

· Kadar H2O maks. 150 ppm

· H2S maksimal 0,1ppm

· Kadar SO2 maksimal 1 ppm

· Benzene maksimal 0,02 ppm

· Asetaldehide maksimal 0,2 ppm

· Total Hidrokarbon sebagai Metan maks. 50 ppm non Metan maks. 20 ppm

· Bentuk cair

Kegunaan

· Untuk industri minuman berkarbonat

· Industri logam dan karoseri sebagai pendingin pada logam (welding) dan pengecoran

· Industri pengawetan

7. KARBONDIOKSIDA KERING (DRY ICE)
(SNI 06-0126-1987)

Spesifikasi

· Kadar CO2 minimal 99,7%

· Kadar H2O maks. 0,05%

· Karbon Monooksida maks. 10 ppm

· Minyak maks. 5 ppm

· Senyawa belerang dihitung sebagai H2S maks. 0,5 ppm

· Arsen tak ternyata

Kegunaan

· Industri es krim sebagai pendingin

· Media pengawetan

· Pembuatan asap pada pementasan

· Cold stprage (ekspor ikan tuna)

8. ASAM CHLORIDA (HCl)
(SNI 06-2557-1992)

Spesifikasi

· Grade A kadar min. 32%, bentuk cair, tidak berwarna

· Grade B kadar min. 31%, bentuk cair, warna agak kekuningan

· Sisa pemijaran maks. 0,1%

· Sulfat sebagai SO maks. 0,012%

· Logam berat sebagai Pb maks. 0,0005%

· Chlor bebas sebagai Cl2 maks. 0,005%

Kegunaan

· Industri makanan (lysine, dll)

· Industri kimia

· Bahan pembersih

9. OKSIGEN (SNI 06-0031-1987)

Spesifikasi

· Kadar Oksigen (O2 ) minimal 99,50%

Kegunaan

· Industri logam (peleburan, pengelasan, pemotongan logam & perbengkelan)

· Keperluan medis

· Industri kaca, batubara, dll

10. NITROGEN (SNI 06-0042-1987)

Spesifikasi

· Kadar Nitrogen (N2 ) minimal 99,50%

· Kadar Oksigen (O2 ) maksimal 100 ppm

Kegunaan

· Industri kimia (bahan baku amoniak, dll)

· Industri pembersih peralatan pabrik

11. HIDROGEN (SNI 06-0041-1987)

Spesifikasi

· Kadar Hidrogen (H2 ) minimal 79%

Kegunaan

· Industri kimia (bahan baku amoniak, oktanol, hidrogen peroksida, dll)

12. GYPSUM (SNI 15-0715-1989)

Spesifikasi

  • Kadar CaO : 30%
  • Kadar SO3 : 42%
  • Kadar P2O5 : 0,5%
  • Kadar H2O : 25%
  • Bentuk : powder
  • Warna putih kecoklatan

Kegunaan

· Memperbaiki sifat fisik tanah

· Memperbaiki perakaran tanaman

· Merupakan sumber Kalsium & Sulfat yang siap pakai dalam tanah.

2.2.2. Produk Pupuk

1. PUPUK DAP (SNI 02-2858-2005)

Spesifikasi

· Fosfat ( P2O5) : 46%

· Nitrogen (N) : 18%

· Kadar air maksimal 1%

· Bentuk butiran

· Warna hitam atau abu-abu

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk DAP

· Tidak higroskopis

· Mudah larut dalam air

· Berbentuk butiran, bebas dari debu dan tidak lengket sehingga mudah disebarkan

· Mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kadar protein

· Memacu pertumbuhan generatif tanaman

  • Mengandung unsur N dan P yang hampir seluruhnya larut dalam air, segera dapat diserap oleh tanaman
  • Cocok untuk tanaman padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan, rumput peternakan dan usaha perikanan

Cara penggunaan pupuk DAP

· Dianjurkan untuk digunakan sebagai pemupukan dasar (pemupukan awal

2. KAPUR PERTANIAN (SNI 02-0482-1998)

Spesifikasi

· Kadar CaCO3 : 85%

· Ijin Edar : Surat Deptan No. 32/pupuk/PPI/2/2007

· Bentuk tepung halus

· Warna putih

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan Kapur Pertanian (KAPTAN)

  • Pada lahan Pertanian : meningkatkan pH tanah menjadi netral, meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun non anorganik, merangsang populasi & aktivitas mikroorganisme tanah
  • Pada Tanaman : memacu pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik, membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi dan mutu hasil panen
  • Pada Tambak : mempertinggi pH pada tambak yang rendah, menyediakan kapur untuk ganti kulit, memberantas hama penyakit, mempercepat proses penguraian bahan organik, meningkatkan kelebihan gas asam arang (CO) yang dihasilkan oleh proses pembusukan
  • Pada Ikan & Udang : dengan kondisi air dan tanah yang baik akan mempercepat perkembangan ikan dan udang serta memudahkan reproduksi, meningkatkan produksi ikan dan udang

Cara penggunaan Kapur Pertanian pada Tambak

  • Untuk memperbaiki mutu air tambak selama periode pertumbuhan ikan dan udang, sebaiknya diberi Kapur Pertanian susulan setiap 1 minggu sebanyak 50-100 kg per hektar. Dianjurkan pemberian Kapur Pertaniansusulan dilakukan sampai masa panen, terutama diberikan pada sore/malam hari.

3. PUPUK PHONSKA / PUPUK MAJEMUK NPK
(SNI 02-2803-2000)

Spesifikasi

· Nitrogen (N) : 15%

· Fosfat (P2O5) : 15%

· Kalium (K2O) : 15%

· Sulfur (S) : 10%

· Kadar air maksimal 2%

· Bentuk butiran

· Warna merah muda

· Dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi bersih 50 dan 20 kg.

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk PHONSKA

· Higroskopis

· Mudah larut dalam air

· Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus

· Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata

· Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman

· Sesuai untuk berbagai jenis tanaman

· Meningkatkan produksi dan kualitas panen

  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  • Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun

· Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik

  • Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein

· Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah

· Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian

· Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyim-panan.

· Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.

4. PUPUK SP 36 (SNI 02-3769-2005)

Spesifikasi

· Kadar P2O5 total minimal 36%

· Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal 34%

· Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30%

· Kadar air maksimal 5%

· Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4 maksimal 6%

· Bentuk butiran

· Warna abu-abu

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk SP 36

· Tidak higroskopis

· Mudah larut dalam air

· Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman

· Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik

· Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji

· Mempercepat panen

· Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji

  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan

Cara penggunaan pupuk SP 36

  • Untuk tanaman semusim, pupuk SP 36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar. Sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen

Cara untuk membedakan pupuk SP-36 yang asli dan yang palsu:

URAIAN

SP-36 ASLI

SP-36 PALSU

Harga

Sesuai HET

Biasanya lebih murah

Logo/tulisan pada kantong

Tampak jelas dan rapih

Terlihat kurang jelas & buram (mlobor)

Benang jahit

Berwarna 3 macam (benang merah, putih & hitam)

Benang tidak sama seperti pada kantong yang asli

Debu

Bila tangan dimasukkan ke dalam pupuk tidak ada debu yang menempel

Bila tangan dimasukkan ke dalam pupuk ada debu yang menempel/melekat di tangan

Rasa

Bila dijilat, rasa pupuk agak masam

Bila dijilat, rasa pupuk terasa masam

Bau

Bau pupuk lebih menyengat

Bau pupuk tidak menyengat

Warna butiran

Bila butir pupuk dipecah, warna bagian luar dan dalam sama

Bila butir pupuk dipecah, warna bagian luar dan dalam tidak sama

Untuk meyakinkan sebaiknya pupuk SP-36 diperiksa dalam laboratorium

5. PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)

Spesifikasi

· Kadar air maksimal 0,50%

· Kadar Biuret maksimal 1%

· Kadar Nitrogen minimal 46%

· Bentuk butiran tidak berdebu

· Warna putih

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat Pupuk Urea

· Higroskopis

· Mudah larut dalam air

Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea

· Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar

· Mempercepat pertumbuhan

· Menambah kandungan protein hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman

· Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan

· Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

  • Daun tua berwarna kekuningan . Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun

· Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya

  • Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.

6. PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)

Spesifikasi

· Nitrogen minimal 20,8%

· belerang minimal 23,8%

· Kadar air maksimal 1%

· kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%

· Bentuk kristal

· Warna putih

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat dan keunggulan pupuk ZA

· Tidak higroskopis

· Mudah larut dalam air

· Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan

· Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama

· Dapat dicampur dengan pupuk lain

· Aman digunakan untuk semua jenis tanaman

· Meningkatkan produksi dan kualitas panen

  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan

· Memperbaiki rasa dan warna hasil panen

Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman

· Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif

· Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman

· Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit

  • Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.

7. PUPUK ZK (SNI 02-2809-2005)

Spesifikasi

· Kalium ( K2O) : 50%

· Sulfur (S) : 17%

· Kadar Klorida (Cl) maksimal 2,5%

· Kadar air maksimal 1%

· Bentuk powder/serbuk

· Warna putih

· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk ZK

· Tidak higroskopis

· Mudah larut dalam air

· Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi

· Dapat dicampur dengan pupuk lain

· Aman digunakan untuk semua jenis tanaman

· Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit

· Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium

  • Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok, meningkatkan daya bakar rokok
  • Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama penyimpanan
  • Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan

Cara penggunaan pupuk ZK

· Dapat digunakan sebagai pemupukan dasar (pemupukan awal) dan susulan

2.2.3 Kapasitas Pabrik

Pupuk

Pabrik

Kapasitas/Tahun

Tahun Beroperasi

Pupuk Urea

1

460.000 ton

1994

Pupuk Fosfat

2

1.000.000 ton

1979, 1983

Pupuk ZA

3

650.000 ton

1972,1984 1986

Pupuk NPK :

- Phonska I
- Phonska II & III
- NPK I
- NPK II
- NPK III & IV
- NPK Blending

1
2
1
1
2
1

.

460.000 ton
1.280.000 ton
100.000 ton
100.000 ton
200.000 ton
60.000 ton

2000
2005, 2009
2005
2008
2009
2005

Pupuk ZK (K2SO4)

1

10.000 ton

2005

Pupuk Petroganik

1

10.000 ton

2005

JUMLAH

16

4.330.000 ton

Non Pupuk

Pabrik

Kapasitas/Tahun

Tahun Beroperasi

Amoniak

1

445.000 ton

1994

Asam Sulfat (98% H2SO4)

1

550.000 ton

1985

Asam Fosfat (100% P2O5)

1

200.000 ton

1985

Cement Retarder

1

440.000 ton

1985

Aluminium Fluorida

1

12.600 ton

1985

JUMLAH

5

1.647.600 ton

Total pabrik/kapasitas

21

5.977.600 ton/th

Selain menghasilkan dan memasarkan produk pupuk dan non pupuk, PT Petrokimia Gresik juga menawarkan berbagai bentuk jasa & pelayanan, antara lain meliputi : jasa pelabuhan, keahlian, fabrikasi, penelitian laboratorium, konstruksi & rancang bangun, pendidikan & latihan, dan lain-lain.

2.3 Fasilitas Penunjang

Dalam menunjang kelancaran aktivitas produksi maupun pemasaran, PT Petrokimia Gresik memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang yang memadai. Beberapa sarana dan prasarana yang menunjang antara lain;

  • Dermaga

Dermaga bongkar muat berbentuk huruf T dengan panjang 625 m dan lebar 36 m, mampu disandari kapal-kapal besar. Kedalaman air laut 15 sampai 17 meter. Dermaga ini dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat yang meliputi Continuous Ship Unloader dengan kapasitas 1.000 ton/jam, 2 Unit Kangaroo Crane dengan total kapasitas 720 ton/jam, Belt Conveyor sepanjang 22 km. Fasilitas bongkar muat cair dengan kapasitas 60 ton/jam untuk Amoniak dan 90 ton/jam untuk Asam Sulfat.

  • Pembangkit Tenaga Listrik

Untuk memenuhi dan menjamin kontinuitas pasokan daya listrik bagi seluruh fasilitas produksi dan sarana penunjang lainnya, PT Petrokimia Gresik mengoperasikan Gas Turbine Generator dan Steam Turbine Generator yang secara keseluruhan menghasilkan daya listrik sebesar 53 MW. Diantara pembangkit listrik tenaga uap yang dimiliki antara lain berlokasi di Unit Produksi Pupuk Nitrogen (Utilitas I) dan Unit Produksi Asam Fosfat (Utilitas III).

  • Unit Penjernian Air

Sebagai sebuah industri dengan tingkat konsumsi air yang sangat tinggi, PT Petrokimia Gresik memiliki dua unit penjernihan air yang terletak di luar kota. Unit Penjernihan Air Gunungsari di Surabaya memanfaatkan bahan baku air dari Sungai Brantas yang dialirkan melalui pipa-pipa bertekanan tinggi sepanjang 22 km. Sedangkan yang di Babat memanfaatkan bahan baku air dari Sungai Bengawan Solo dan dialirkan melalui pipa bertekanan tinggi sepanjang 60 km. Total kapasitas dari dua Unit Penjernihan Air yang dimiliki PT Petrokimia Gresik ini sebanyak 3.200 m3/jam.

  • Kebun Percobaan

Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan bagian dari langkah-langkah inovasi yang dilakukan sebagai upaya untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang berdaya saing tinggi di pasar. Di samping kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan di laboratorium, PT Petrokimia Gresik juga memiliki Kebun Percobaan seluas 5 hektar yang dilengkapi berbagai fasilitas meliputi:

o Laboratorium tanah

o Laboratorium tanaman

o Laboratorium kultur jaringan

o Rumah kaca

o Screen house

o Mini plant Pupuk NPK, Petroganik, Pupuk Hayati, dan Pabrik Benih

o Tanaman uji coba

o Dll.

Kebun percobaan berfungsi sebagai:

o Tempat pengujian produk sebelum komersial

o Percontohan pemeliharaan tanaman dan ternak

o Sumber informasi pertanian

o Koleksi tanaman buah dan tanaman hias

o Media belajar dan studi wisata bagi pelajar, mahasiswa, petani dan masyarakat

o Indikator lingkungan

o Sarana pendidikan dan pelatihan

· Laboratorium

Untuk meningkatkan mutu, PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa laboratorium sebagai berikut:

  • Laboratorium Kalibrasi
  • Laboratorium Uji Kimia
  • Laboratorium Uji Mekanik
  • Laboratorium Uji Kelistrikan
  • Lain-lain

2.4 Pengelolaan Lingkungan

Dalam kegiatan operasional di PT Petrokimia Gresik, ditunjang dengan fasilitas pengelolaan lingkungan yang baik, guna mewujudkan lingkungan yang serasi di kompleks industri Petrokimia Gresik dan sekitar perusahaan, sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku serta mewujudkan perusahaan sebagai Pembina lingkungan yang baik

PT petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya diminati oleh konsumen

Penyediaan produk pupuk, produk kimia dan jasa yang berkualitas sesuai permintaan pelanggan dilakukan melalui proses produksi dengan menerapkan sistem manajemen yang menjamin mutu, pencegahan pencemaran dan berbudaya Keselematan & Kesehatan Kerja (K3) serta penyempurnaan secara bertahap dan berkesinambungan. Untuk mendukung tekad tersebut, manajemen berupaya memenuhi standard mutu yang ditetapkan, peraturan lingkungan, ketentuan dan norma-norma K3 serta peraturan /perundangan terkait lainnya.

Seluruh karyawan bertanggung jawab dan mengambil peran dalam upaya meningkatkan ketrampilan untuk mengembangkan produk dan jasa yang berkualitas, pentaatan terhadap peraturan lingkungan dan ketentuan K3 serta menjunjung tinggi integritas.


MAKSUD DAN TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

  • LINGKUNGAN YANG BAIK
    Mewujudkan lingkungan yang serasi dan baik di Kompleks Industri Petrokimia Gresik dan sekitar perusahaan, sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
  • PEMBINA LINGKUNGAN
    Mewujudkan perusahaan sebagai pembina dan pendukung dalam mewujudkan lingkungan yang baik.


POLA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. PENDEKATAN TEKSOSI

Pola pengelolaan lingkungan dilakukan melalui pendekatan teknologi, pendekatan sosial, ekonomi, dan pendekatan institusional

· TEKNOLOGI

Memanfaatkan teknologi guna pencegahan dan, pengendalian potensi pencemaran dan pemulihan lingkungan. Petrokimia Gresik berupaya untuk menyempurnakan system pengendalian limbah yang telah ada dan merencanakan system pengendalian yang lebih sempurna agar kualitas lingkungan semakin baik.

Setiap pabrik dilengkapi dengan peralatan untuk pencegahan dan pengendalian pencemaran sesuai dengan teknologi terbaru saat konstruksi pabrik. Beberapa fasilitas yang dimiliki Petrokimia Gresik meliputi dust collector, gas Scrubber, Electrostatic Precipi-tator dan lain-lain. Di samping itu PT Petrokimia Gresik juga memiliki fasilitas pengolah limbah cair baik mechanical treatment maupun chemical treatment.

· SOSIAL EKONOMI

Ikut berperan serta dalam pengembangan wilayah. Lebih ditekankan pada pembinaan lingkungan yang berkaitan erat dengan masalah social ekonomi dan social budaya, baik yang bersifat intern maupun ekstern.

Secara khusus PT Petrokimia Gresik menaruh perhatian pada pelestarian pesisir pantai dengan program mangrovisasi. Setelah melalui pelatihan dan uji coba penanaman mangrove di lokasi pantai sekitar Perusahaan, saat ini PT Petrokimia Gresik telah berhasil melakukan budidaya pohon mangrove secara intensif melalui teknik pembenihan, persemaian dan penanaman di lokasi pantai dengan tingkat keberhasilan sampai 70%.

Sejak tahun 2002 PT Petrokimia Gresik telah berhasil menanam sekitar 300.000 pohon mangrove di sepanjang pantai Perusahaan. Jenis mangrove yang ditanam meliputi Avecenia Marina, Bruguiera Gymnorisa dan Rhysophora Mucronata.

· INSTITUSIONAL

Pengembangan koordinasi dan kerjasama, baik intern maupun ekstern, dalam upaya pengelolaan lingkungan, mengingat bahwa penyelesaian masalah lingkungan memerlukan keterkaitan dengan berbagai pihak (masyarakat dan pemerintah).

2. STRATEGI
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah:

· Pemilihan design/teknologi yang ramah lingkungan.

· Mengoperasikan unit-unti produksi secara optimal dengan efisiensi tinggi, dengan memperhatikan Mutu, Lingkungan dan Keselamatan Kerja

· Mengoperasikan unit-unit pengendali dan pengolah limbah, serta melakukan pemantauan rutin sebagai sarana pengendalian.

· Melakukan upaya meminimalisasi buangan/limbah dengan melakukan :
- Source Reduction (material Substitution, Process Change & Equipment Modification)
- On Site and Off Site Using (Recycle, Reuse & Recovery)

· Selalu mengupdate & mengevaluasi peraturan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.

· Melakukan penataan ruang sesuai kebutuhan dan berupaya meningkatkan daya dukung lingkungan.

· Membina kepekaan, kesadaran dan kepedulian lingkungan

· Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait.

· Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

3. ORGANISASI
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unti kerja yang secara khusus menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990.

2.5 Pengembangan dan Penguasaan Teknologi

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan bagi perusahaan. Petrokimia Gresik melakukan berbagai macam inovasi, baik dalam teknologi produksi maupun teknologi aplikasi produk.

Beberapa inovasi yang sudah dilakukan meliputi modifikasi proses pabrik pupuk TSP menjadi SP-36, teknologi pembuatan KCl granul, teknologi pembuatan pupuk organik, dan teknologi aplikasi pupuk majemuk.

  • Teknologi Proses SP-36

Inovasi ini dilatar belakangi oleh perkemba-ngan status hara fosfat tanah sawah di Indonesia serta efisiensi penggunaan pupuk fosfat baik di tingkat petani maupun di tingkat produsen.

Pengembangan teknologi proses dilakukan di Unit Pencampuran Asam, Unit Reaksi dan Unit Scrubbing & Dedusting. Dengan inovasi ini, penggunaan campuran asam fosfat dan asam sulfat memungkinkan untuk dilakukan sehingga dapat dihasilkan pupuk superfosfat dengan kandungan hara yang tepat. Pengembangan Teknologi Proses ini telah dipatenkan pada tahun 1997 dengan Nomor ID 0 002 245.

  • Teknologi KCl Granul

Petrokimia Gresik mengembangkan teknologi proses pembuatan KCl granul untuk memenuhi kebutuhan KCl dalam bentuk granul sebagai bahan baku pabrik NPK yang menggunakan

proses bulk blending. Proses yang digunakan adalah granulasi dengan bahan pengikat clay. Disamping proses granulasi, di unit ini juga dilakukan penambahan unsur mikro sesuai dengan spesifikasi pupuk NPK yang diinginkan konsumen. Seluruh kegiatan mulai dari basic design, detail design, fabrikasi, konstruksi dan performance test dikerjakan sendiri oleh tenaga PT Petrokimia Gresik.

  • Teknologi Proses Pupuk Organik

Pada tahun 2005 Petrokimia Gresik mengembangkan Teknologi Proses pupuk organik, yaitu pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensupply hara tanaman, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik diperlukan untuk mensubstitusi C-Organik tanah yang cenderung turun karena proses dekomposisi bahan organik secara cepat yang antara lain disebabkan oleh temperature tinggi di daerah tropika basah, pengolahan tanah secara intensif, pengelolaan tanah dan tanaman dimana sisa tanaman tidak dikembalikan ke dalam lahan, dan penggunaan pupuk an-organik yang tidak diimbangi dengan pupuk organik. Pembuatan pupuk Petroganik diawali dengan proses composting bahan organik. Selanjutnya kompos yang sudah stabil diperkaya dengan formula khusus Mixtro dan dibentuk menjadi granul sehingga mudah dalam aplikasi dan transportasi.

PT Petrokimia Gresik menyediakan larutan Mixtro sebagai media untuk membantu proses granulasi sekaligus untuk memperkaya unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Kegunaan Pupuk Petroganik

o Menggemburkan dan menyuburkan tanah

o Meningkatkan daya simpan dan daya serap air

o Memperkaya hara makro dan mikro

o Meningkatkan produksi pertanian

o Sesuai untuk semua jenis tanah dan tanaman

  • Teknologi Aplikasi Produk

Pemupukan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil pertanian. Anjuran pemupukan terus digalakkan melalui program pemupukan berimbang (dosis dan jenis pupuk yang digunakan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lokasi / spesifik lokasi). Dengan mulai berproduksinya Pabrik Pupuk Phonska pada tahun 2000, maka telah dilakukan upaya pengembangan teknologi aplikasi pupuk majemuk. PT Petrokimia Gresik mengembangkan 3 macam teknologi pembuatan pupuk majemuk yaitu granulation with chemical reaction (Phonska), bulk blending, dan steam granulation. Uji aplikasi pupuk majemuk dilakukan di kebun percobaan dan di beberapa lokasi demplot. Terobosan PT Petrokimia Gresik dalam mengaplikasikan Pupuk Phonska mampu meningkatkan produktivitas padi rata-rata sebesar 20%.

Keuntungan menggunakan pupuk majemuk

o Biaya pengangkutan, penyimpanan dan pemakaian lebih murah

o Kandungan unsur hara merata, menjamin penyediaan hara lebih tepat sejak dini

o Unsur-unsur hara yang terkandung lebih berimbang

o Berbentuk butiran yang lebih mudah pemakaiannya

o Tidak ada risiko salah dalam pencampuran dan penggunaannya di lapangan

Pada dasarnya proses alih teknologi dimulai sejak pembangunan pabrik pupuk ZA I pada tahun 1964-1972. Sampai dengan tahun 2006 PT Petrokimia Gresik telah memiliki 15 unit pabrik dengan berbagai macam teknologi proses. Proses alih teknologi dilakukan melalui pelatihan dan pengalaman langsung dalam kegiatan proyek dan operasional pabrik Berbekal keahlian dan pengalaman yang diperoleh dalam menangani unit-unit pabrik yang ada, kini PT Petrokimia Gresik telah memiliki kemampuan dalam bidang persiapan proyek, rancang bangun, fabrikasi, konstruksi, operasi, maintenance, inspeksi dan analisa laboratorium.

2.6 Pemasaran dan Distribusi

Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama. Terciptanya kepuasan pelanggan menjadi kunci sukses PT Petrokimia Gresik yang senantiasa menjalankan prinsip 6-Tepat: Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Tempat, Tepat Harga dan Tepat Waktu. Dalam mewujudkan ketersediaan pupuk di pasar sesuai dengan prinsip 6-Tepat, PT Petrokimia Gresik telah membangun jaringan pemasaran yang kuat, didukung oleh ratusan distributor dan ribuan pengecer yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan distributor dan pengecer ini sangat membantu PT Petrokimia Gresik dalam melaksanakan penyaluran pupuk kepada konsumen. Di samping ketersediaan gudang penyangga di daerah-daerah potensial yang mudah dijangkau oleh konsumen serta armada transportasi darat dan laut yang memadai, keberadaan petugas yang handal di lapangan dalam memantau dan mengendalikan pengadaan dan penyaluran pupuk menjadi faktor penting dalam rantai distribusi pupuk.

Sedangkan untuk produk non pupuk yang berupa produk-produk kimia seperti Amoniak, Asam Sulfat, Asam Fosfat, Cement Retarder, dan Aluminium Fluorida, pasar yang dilayani oleh PT Petrokimia Gresik pada umumnya adalah pasar industri. Dengan karakteristik pasar seperti ini, fokus pemasaran yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik adalah memenuhi syarat mutu yang diinginkan oleh pelanggan dengan tingkat harga yang kompetitif dan jaminan kontinuitas ketersediaan barang. PT Petrokimia Gresik juga memberikan pelayanan jual di antaranya berupa pelatihan berkala mengenai penanganan yang berkaitan dengan produk, serta penerbitan sertifikat analisa produk dan sebagainya.

2.6.1 Pelayanan Penjualan Pupuk PT Petrokimia Gresik

· Penjelasan Pelayanan Penjualan Pupuk Bersubsidi

1.Distributor mengajukan permintaan penebusan disertai bukti transfer pembayaran dari dari Bank ke PT Petrokimia Gresik.

2.Distributor melakukan pembayaran melalui Bank.

3.PT Petrokimia Gresik menerbitkan Delivery Order (DO) yang ditujukan kepada Gudang Penyangga atau Gudang Gresik dengan tembusan kepada Distributor sebagai order pengambilan pupuk.

4.Distributor menghubungi Gudang Penyangga atau Gudang Gresik dengan membawa copy DO untuk pengambilan pupuk.

5.Gudang Penyangga atau Gudang Gresik melakukan verifikasi copy DO yang dibawa oleh Distributor dengan DO yang diterima dari PT Petrokimia Gresik. Setelah dinyatakan benar pupuk diserahkan ke Distributor.

· Penjelasan Pelayanan Penjualan Pupuk Non Subsidi

1.Transaksi antara PT Petrokimia Gresik dengan Konsumen atau Distributor.

2.Konsumen atau Distributor melakukan pembayaran melalui transfer Bank.

3.PT Petrokimia Gresik menerbitkan Delivery Order (DO) untuk Gudang Gresik atau Gudang Penyangga.

4.Pengambilan barang oleh konsumen sesuai term penyerahan barang (FOB/FOT)

2.6.2 Sistem Distribusi

Sistem Distribusi Pupuk PT Petrokimia Gresik Untuk Daerah yang di cover Gudang Gresik ( Tanpa melalui Gudang Penyangga)

Sistem Distribusi Pupuk PT Petrokimia Gresik Untuk Daerah yang dicover gudang penyangga (Melalui Gudang Penyangga)

Teknis Pengambilan Barang di Gudang Petrokimia Gresik

Distributor

Pengambilan Barang (Expeditur)

Gudang Petrokimia Gresik

Penyerahan Barang


  • Copy D/O
  • Surat Kuasa

  • Copy D/O
  • Surat Kuasa
  • Bukti Penyerahan terimaan Pupuk (BP)

  • BP yang telah ditandatangani oleh pengambil barang dan petugas Gudang Petrokimia

2.7 Kemitraan dengan Usaha Kecil

Industri kecil mempunyai peranan yang sangat strategis untuk meningkatkan pertumbuhan industri secara keseluruhan dalam perekonomian nasional, karena mencakup hampir seluruh lapangan usaha baik yang ada di desa maupun di kota. Dalam hal ini, partisipasi BUMN perlu ditingkatkan untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial masyarakat, dan lingkungan sekitarnya melalui Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dalam rangka untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha, dan pemberdayaan masyarakat.

Pelaksanaan Program Kemitraan di perusahaan berpedoman pada Keputusan Menteri BUMN No. Kep-236/MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dalam ketentuan tersebut dijelaskan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, dan memenuhi kriteria kekayaan paling banyak Rp 200 juta - tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 miliar.

Pola-Pola Pembinaan

1

Pola Pembinaan Langsung

a.

Pola Pembinaan Murni

Pengusaha kecil diberi pinjaman modal untuk biaya modal kerja atau investasi dalam rangka untuk meningkatkan usahanya.

b.

Pola Inkubator

Perusahaan memberikan tempat untuk lokasi kerja dan pelatihan, pembekalan teknik produksi, manajerial dan pemasaran secara intensif kepada pengusaha kecil pemula agar mampu menciptakan pendapatan melalui kegiatan produktif selama waktu yang ditentukan.

c.

Pola Kemitraan

Perusahaan bekerjasama dengan instansi / lembaga / koperasi yang dapat menampung hasil produksi pengusaha kecil sekaligus sebagai penjamin terhadap pinjaman yang diberikan oleh perusahaan kepada pengusaha kecil dengan prinsip saling menguntungkan.

2

Pola kerjasama antara BUMN Pembina dengan BUMN Pembina lainnya, misalnya dengan membentuk konsorsium. Program ini merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan dua atau lebih BUMN dalam melaksanakan pembinaan terhadap mitra binaan usaha kecil, mikro secara bersama-sama.

3

Pola Satuan Kerja, di mana BUMN bekerjasama dengan pihak Pemkab / Pemkot dengan membentuk Satuan Kerja, dan pihak Pemkab / Pemkot sekaligus bertidak sebagai affalis.

4

Pola Kerjasama dengan Lembaga Keuangan / Perbankan.

Bentuk kerjasama ini antara lain dengan memanfaatkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang akan dipergunakan oleh pihak Perbankan untuk menjamin kredit yang akan disalurkan oleh Perbankan.

Wilayah Sektor Binaan

Wilayah binaan dan alokasi dana untuk melaksanakan pembinaan, setiap tahun berpedoman pada penugasan dari Pemerintah yang dituangkan dalam ketetapan Menteri BUMN. PT Petrokimia Gresik telah melaksanakan pembinaan terhadap pengusaha kecil sejak tahun 1984, meliputi wilayah pulau Jawa, Madura, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Maluku.

Sejak tahun 1995, atas penugasan pemerintah, PT Petrokimia Gresik memfokuskan Program Kemitraan hanya di wilayah Jawa Timur. Pada tahun 2004, wilayah binaan berkembang lagi menjadi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB. Pada tahun 2005 wilayah binaan berubah lagi menjadi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sektor-sektor yang dibina meliputi : Industri, Perdagangan, Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan, dan Sektor Jasa.

Program Bina Lingkungan

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan di PT Petrokimia Gresik mengacu pada petunjuk pelaksanaan yang dibuat oleh Kementerian BUMN dengan surat edarannya No. SE-443/MBU/2003, tanggal 16 September 2003.

Kegiatan Program Bina Lingkungan dilaksanakan dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN dalam bentuk bantuan. Dengan demikian diharapkan keberadaan perusahaan selalu mendapat dukungan dan diterima oleh masyarakat, serta menumbuhkan rasa ikut memiliki perusahaan (rumongso melu handarbeni). Obyek bantuan Bina Lingkungan sebagai wujud partisipasi perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat ini meliputi :

1. Bantuan Bencana Alam
2. Bantuan Pendidikan dan Latihan
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan
4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum
5. Bantuan Sarana Ibadah

2.8 Anak-anak Perusahaan

2.8.1 Anak perusahaan di bawah Yayasan Petrokimia Gresik

1. PT Gresik Cipta Sejahtera

· Bidang Usaha :

à Distributor produksi PT Petrokimia Gresik dan produsen pupuk/kimia lainnya

à Pemasok barang-barang kimia dan tehnik kebutuhan pabrik dan bahan baku industri lainnya

à Jasa angkutan

à Produsen Pupuk Organik

à Melakukan tugas operasional pembinaan terhadap mitra usaha kecil dan koperasi binaan PT Petrokimia Gresik.

· Saham :

à Yayasan Petrokimia Gresik 99 %

à K3PG 1 %

2. PT Aneka Jasa Grhadika

· Bidang Usaha :

à Jasa Teknik

à Supply tenaga kerja

à Jasa Umum

à Produsen Batako & Paving Stone

à Perdagangan

· Saham :

à Yayasan Petrokimia Gresik 99 %

à K3PG 1%

3. PT Petrokopindo Cipta Selaras

· Bidang Usaha :

à Perbengkelan

à Angkutan

à Kontraktor dan pemborong bangunan

à Perdagangan umum

à Jasa (MBU, EMKL, dan PBM)

· Saham :

à Yayasan Petrokimia Gresik 50 %

à PT Petrosida Gresik 50 %

4. PT Graha Sarana Gresik

· Bidang Usaha :

à Persewaan ruang perkantoran, ruang rapat, seminar, pernikahan

à Perhotelan

à Penyediaan restoran dan catering

à Biro Perjalanan Wisata:

à Angkutan wisata

à Perjalanan ibadah haji

à Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa atau dokumen lainnya

· Saham :

à Yayasan Petrokimia Gresik 99 %

à K3PG 1%

5. PT Petro Graha Medika (Rumah Sakit Petrokimia Gresik)

· Bidang Usaha :

à Jasa Kesehatan

· Saham :

à Yayasan Petrokimia Gresik 52%

à K3PG 27%

à PT Graha Sarana Gresik 21%

2.8.2 Anak Perusahaan & Perusahaan Patungan

PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu:

1. PT PETROSIDA GRESIK

· Produk :

à Bahan Aktif Pestisida

à Formulasi Pestisida (Insektisida, Herbisida, Fungisida)

à Pupuk Cair

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 99,99 %

à K3PG 0,01 %

2. PT PETROKIMIA KAYAKU

· Produk

à Sebagai Formulator Pestisida: Insektisida, Fungisida dan Herbisida

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 60 %

à Nippon Kayaku Co. Ltd. 20 %

à Mitsubishi Corporation 20 %

Selain memiliki beberapa anak perusahaan, PT Petrokimia Gresik juga memiliki beberapa Perusahaan Patungan, yaitu:

1. PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK

· Produk :

à Pengelolaan Kawasan Industri Gresik

à Pengoperasian Export Procesing Zone (EPC)

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 35 %

à PT Semen Gresik 65 %

2. PT PETRONIKA

· Produk : Dioctyl Phthalate (DOP)

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 20 %

à Globe Chem International Co. Ltd 80 %

3. PT PUSPETINDO

· Produk : Pressure Vessels, Heat Exchanger Tower, dan Konstruksi berat

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 5,13 %

à PT Pupuk Sriwidjaya 5,13 %

à PT Central Trust Indonesia 84,55 %

à Balcke Durr-AG 2,36 %

à PT Mapindo Parama 1,97 %

à PT Rekayasa Industri 0,86 %

4. PT PETROCENTRAL

· Produk : Sodium Tripoly fosfat (STTP)

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 9,80 %

à PT Kodel 3,00 %

à PT Sinarindo Gerbangmas 6,37 %

à PT Salim Chemical Corp. 6,37 %

à PT Fasfindo 12,74 %

à PT Unggul Indah Corp. 61,72 %

5. PT PETROWIDADA

· Produk : Phthalic Anhydride & Maleic Anhydride

· Saham :

à PT Petrokimia Gresik 1,47 %

à PT Eterindo Wahanatama 23,17 %

à PT Wisma Pintu Sembilan 0,90 %

à PT Justus Kimia raya 0,90 %

à Daewoo Corporation 4,16 %

à PT Royal PetrochemieCo. Ltd 69,40 %